Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Adapun transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit. Sisi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Sementara itu, sisi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain.
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang didebit dan pos-pos yang dikredit dalam neraca pembayaran diantaranya sebagai berikut.
No | Transaksi Debit | Transaksi Kredit |
1 | Neraca barang – impor barang dari negara lain | Neraca barang – ekspor barang ke negara lain |
2 | Neraca Jasa – pembayaran jasa ke penduduk LN – pembayaran biaya pariwisata ke LN | Neraca jasa – penerimaan jasa dari penduduk LN – penerimaan pariwisata dari LN |
3 | Neraca hasil modal – pembayaran bunga dan dividen | Neraca hasil modal – penerimaan bunga dan dividen |
4 | Neraca modal – kredit yang diberikan ke LN dan pembayaran cicilan utang | Neraca modal – kredit yang diperoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang |
5 | Neraca utang piutang jangka panjang – pembelian obligasi dari LN | Neraca utang piutang jangka panjang – penjualan obligasi ke LN |
Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut.
- Stok nasional, jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
- Pinjaman akomodatif, yaitu pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dari defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauan sendiri (pinjaman otonom) tidak mempengaruhi defisit.
- Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
- Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Contoh soal neraca pembayaran
Contoh soal 1
Neraca pembayaran negara “Y” pada tahun 2005 sebagai berikut.
Berdasarkan data diatas, Negara “Y” mengalami surplus sebesar …
A. 800
B. 400
C. 550
D. 650
E. 150
Cara menghitung / pembahasan
Berdasarkan data diatas, neraca perdagangan +800 (positif) sehingga surplus neraca pembayaran dengan besar sebagai berikut.
- Surplus neraca pembayaran = Stok Nasional + pinjaman akomodatif
- Surplus neraca pembayaran = 150 + 400 = 650
Pinjaman otonom tidak berpengaruh terhadap surplus atau defisit neraca pembayaran. Jadi soal ini jawabannya D.
Contoh soal 2
Berikut data neraca pembayaran Negara Andorra sebagai berikut (dalam trilyun).
Dari data diatas, bagaimana kondisi neraca pembayaran Negara Andorra?.
A. Surplus sebesar Rp200 trilyun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih antara ekspor dan impor.
B. Surplus sebesar Rp150 trilyun, sebagai penjumlahan pinjaman otonom dengan stok nasional.
C. Defisit sebesar Rp150 trilyun, sebagai penjumlahan pinjaman akomodatif dengan stok nasional.
D. Defisit sebesar Rp350 trilyun, sebagai saldo neraca perdagangan dikurangi pinjaman otonom.
E. Defisit sebesar Rp200 trilyun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih antara ekspor dengan impor.
Cara menghitung / pembahasan
Berdasarkan data diatas, neraca perdagangan -200 (minus) sehingga defisit neraca pembayaran dengan besar sebagai berikut.
- Defisit neraca pembayaran = pinjaman akomodatif + stok nasional
- Defisit neraca pembayaran = 50 + 100 = 150
Jadi neraca pembayaran defisit Rp150 trilyun. Soal ini jawabannya C.
Contoh soal 3
Neraca pembayaran suatu negara tahun 2015 (dalam trilyun rupiah).
Berdasarkan data tersebut, kondisi yang menggambarkan hubungan neraca pembayaran dengan devisa adalah …
A. neraca surplus, kegiatan ekonomi produktif sehingga menambah devisa
B. neraca surplus, pembayaran ke luar negeri meningkat sehingga mengurangi cadangan devisa
C. neraca defisit, penerimaan dari luar negeri meningkat sehingga cadangan devisa bertambah
D. neraca defisit, pembayaran ke luar negeri meningkat mengurangi cadangan devisa
E. neraca seimbang, jumlah devisa yang diterima dan yang dikeluarkan sama
Cara menghitung / pembahasan
- Transaksi kredit = 900 + 800 + 80 + 1.500 = 3.280
- Transaksi debit = 1.200 + 500 +150 + 1.100 = 2.950
Transaksi kredit lebih besar daripada transaksi debit sehingga neraca surplus yang dapat menambah devisa. Jadi soal ini jawabannya A.
Contoh soal 4
Tabel hasil perdagangan Negara “Aman” dan Negara “Damai”.
Negara Aman | Negara Damai | |
Ekspor Impor | US$70.000,00 US$95.000,00 | US$110.000,00 US$90.000,00 |
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa …
A. Negara “Aman” mengalami surplus sebesar US$25.000,00
B. Negara “Damai” mengalami surplus sebesar US$20.000,00
D. Nilai impor negara “Damai” lebih besar dibanding ekspornya
D. Nilai ekspor Negara “Aman” lebih besar dibanding impornya.
E. Selisih lebih impor Negara “Aman” dapat menabung devisa negaranya
Cara menghitung/pembahasan
Negara “Damai” mengalami surplus karena ekspor lebih besar daripada impor sebesar US$110.000,00 – US$90.000,00 = US$20.000,00. Jadi soal ini jawabannya B.
Contoh soal 5
Neraca pembayaran negara “Adijaya” (dalam milyar rupiah) pada tahun 2015.
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa …
A. Negara mengalami defisit sebesar 200 dalam neraca perdagangan kurang dari pinjaman otonom, akomodatif dan cadangan nasional
B. Negara mengalami surplus sebesar 200 disebabkan jumlah impor lebih besar daripada ekspor
C. Negara mengalami defisit sebesar 100 yaitu sebesar pinjaman akomodatif dan cadangan nasional
D. Negara mengalami defisit sebesar 75 yaitu sebesar pinjaman akomodatif
E. Negara mengalami defisit sebesar 100 yaitu sebesar pinjaman otonom
Cara menghitung / pembahasan
Neraca perdagangan -200 (minus) yang berarti defisit neraca pembayaran dengan besar sebagai berikut.
- Defisit neraca pembayaran = cadangan nasional + pinjaman akomodatif
- Defisit neraca pembayaran = 25 + 75 = 100
Jadi defisit neraca pembayaran sebesar 100. Jadi soal ini jawabannya C.
Contoh soal 6
Perhatikan neraca pembayaran negara B (dalam milyar) berikut ini.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan …
A. Neraca perdagangan defisit karena ekspor lebih besar daripada impor
B. Nilai ekspor lebih tinggi 600 miliar dibanding impor
C. Pinjaman negara berkurang 200 miliar
D. Devisa negara berkurang 950 miliar
E. Negara tidak memiliki devisa tambahan
Cara menghitung / pembahasan
- Transaksi kredit = 1.400 + 450 + 300 + 200 = 2.350
- Transaksi debit = 800 + 200 + 100 + 300 = 1.400
Karena transaksi kredit lebih besar daripada transaksi debit maka neraca pembayaran surplus sebesar 2.350 – 1.400 = 950 (devisa bertambah 950). Jadi jawaban yang tepat adalah nilai ekspor lebih tinggi 600 miliar dibanding impor (1.400 – 800 = 600). Soal ini jawabannya B.