Lompat ke konten

Pembahasan contoh soal bunga majemuk

  • oleh

Postingan ini membahas pembahasan contoh soal bunga majemuk. Pada bunga majemuk, untuk menghitung besar bunga pada periode selanjutnya dilakukan dengan menjumlahkan besar bunga pada periode awal dengan bunga awal, demikian juga untuk periode selanjutnya.

Beberapa istilah yang terkait dengan konsep bunga majemuk antara lain frekuensi penggabungan, periode bunga dan banyaknya periode bunga. Frekuensi penggabungan adalah banyaknya penggabungan bunga dengan modal dalam waktu satu tahun.

Periode bunga adalah selang waktu antara dua penggabungan bunga dengan modal yang berurutan. Periode bunga dihitung dalam jangka waktu bulanan, semesteran atau tahunan. Cara menghitung bunga majemuk menggunakan rumus dibawah ini.

Bunga majemuk
Rumus bunga majemuk

Keterangan:

  • M = modal akhir
  • Mo = modal awal
  • p = suku bunga majemuk
  • n = periode waktu

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini diberikan beberapa contoh soal bunga majemuk dan pembahasannya.

Contoh soal 1

Pak Burhan meminjamkan modalnya sebesar Rp 15.000.000,00 dan harus dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun. Berapakah modal yang diterima Pak Burhan dari debiturnya jika diberlakukan bunga majemuk dengan suku bunga 5% per tahun.

Pembahasan

Pada soal ini diketahui:

  • Mo = Rp 15.000.000,00
  • p = 5% = 0,05
  • n = 5

Cara menjawab soal ini dengan menggunakan rumus bunga majemuk:

  • M = Mo (1 + p)n
  • M = Rp 15.000.000,00 (1 + 0,05)5
  • M = Rp 15.000.000,00 (1,05)5
  • M = Rp 15.000.000,00 x 1,2763 = Rp 19.144.500,00

Contoh soal 2

Contoh soal bunga majemuk
Contoh soal 2 bunga majemuk

Pembahasan

Pada soal diatas diketahui:

  • Mo = Rp 1.000.000,00
  • p = 9% = 0,09
  • n = 4

Cara menjawab soal ini sebagai berikut:

  • M = Mo (1 + p)n
  • M = Rp 1.000.000,00 (1 + 0,09)4
  • M = Rp 1.000.000,00 (1,09)14
  • M = Rp 1.000.000,00 x 1,41158161 = Rp 1.411.581,61

Soal ini jawabannya D.

Contoh soal 3

Contoh soal bunga majemuk
Contoh soal 3 bunga majemuk

Pembahasan

Untuk menjawab soal ini, karena pembayaran dilakukan setiap awal bulan maka kita gunakan rente pranumerando. Pada soal diatas diketahui:

  • M = Rp 50.000,00
  • i = 6/12 = 0,5% = 0,005
  • n = 14

Cara menjawab soal ini sebagai berikut:

Na = M (
1 + i
i
[(1 + i)n – 1)]
Na = Rp 50.000,00 (
1 + 0,005
0,005
[(1 + 0,005)14 – 1)]
Na = Rp 50.000,00 (201) (0,07232113192)
Na = 726.827,38

Jadi soal ini jawabannya B.

You cannot copy content of this page